Pemilu saat ini ada memungkinkan suatu partai untuk melakukan sebuah koalisi dengan partai lainnya baik dengan partai besar atau partai gurem,baik partai besar ataupun kecil sekarang sedang rajin dan giat melakukan pertemuan dan silaturahmi dengan dasar untuk membentuk sebuah koalisi yang tujuannya tidak lain demi sebuah tampuk kepemimpinan.
Beragam macam partai muali dari yang sudah lama sampai partai yang diperkirakan hanya sebagai penggembira dflam pemilu 2009 nanti berusaha mencari kesempatan untuk bisa mencarai “kemungkinan-kemungkinan” yang sekiranya bisa mereka dapatkan dalam rangka pemenangan partainya, ntah dengan cara berkoalisi ataukah dengan melakukan dukungan kjepada suatu tokoh yang sekiranya bisa mendulang suaranya dipemilu nantinya,segala macam cara dikerahkan guna menarik simpati masyarakat baik dengan menghimpun artis-artis panggung untuk dijadikan pendulang suara dikarenakan sang artis tersebut benar-benar mempunyai kemampuan yang bisa dijadikan modal ataukah hanya sebagai pemanis muka sebuah partai dengan mengandalkan ketenaran sang artis saja.
Tapi tidak cukup dengan hal itu saja maka upaya kuno pun tetap dilaksanakan oeh para partai, masih banyak cara yang di lakukan untuk memperoleh suara baik dengan black campanye,setong seket ataupun dengan cara-cara yang sekiranya diluar akal lumrah seorang manusia,hehehe..
Black campaye yang dimaksudkan disini bisa dilakukan dengna cara assassin caracater atau pembunuhan karakter seorang bisa juga dengan penyebaran nama baik ataupun melakukan klaim-klaim meski bukan dilakukan oleh perseorangan atau partai.sedang setong seket atau dalam bahasa lainya adalah setor limapuluh, sebuah bahasa yang berasal dari bahasa madura dimana kebiasaan ini juga konon berada di Madura juga, entah dia dikenal ataukah tidak tapi apabila ada setong seket maka bisa jadi dia yang terpilih, istilah ini tidak harus mengacu pada jumlah tersebut tapi bisa juga nilainya lebih tergantung kemampuan dari sang calon tersebut.
Kebiasaan-kebiasan atau cara-cara yang biasnya dilakuakn oleh para caleg ketika akan melakukan pencoblosan tersebut sudah semezstinya menmgundang keprihatinan kita tapi apakah pemerintah sudah tidak mau mendengar suara rakyat lagi atau mereka memang hanya memandang rakyat sebagai sebuah obyek penderita?
Terbitnya UU larangan golput serta Fatwa haram Golput dari MUI seharusnya menimbulkan sebuah keprihatinan yang sangat mendalam bagi kita, dikarenakan golput dengan dasar yang kuat adalah lebih baik daripada memilih seorang caleg tanpa didasari pengetahuan yang mendalam tentang seorang caleg maupun seorang capres.
Golput bagi saya merupakan sebuah hak yang asasi seperti juga kita mempunyai hak untuk memilih dan dipilih,apalagi dari caleg pun seperti tidak ada yang bisa diambil nilainya, hanya beradsarkan bahwa ketika pergi kampanye disediakan makan siang,transport dan sehelai baju kaos maka pemilih seperti ini yang akan menjerumuskan kita dalam keterpurukan setidaknya sampai dengna lima tahun ke depan.Ditambah lagi bila dengan alasan sebuah kefanatikan yang sebenarnya akan memebuat kita buta, kata-kata seperti “OLA EGA OLA OBOS” sering terdengar dimasyarakat kita khusunya bagi pengikut setia banteng gemuk.
Alangakah baiknya baik Pemerintah ataupun MUI bersikap lebih arif dan bijaksana dalam hal ini, dan lagi bila ada himbauan kepada masyarakat untuk lebih bisa dan bersedia mengenal para caleg yang akan dipilih nantinya. Kita harus ingat pada sebuah pepatah bahwa “Diam adalah Emas” dengan tidak memberikan sebuah fatwa yang sekiranya tidak menambah sempitnya wawasan masyarakat maka sudah menjadi emas bagi MUI
0 comments:
Post a Comment
koment bisa berupa kritik,membangun,sopan,dan ga ada sara,