Tuesday, April 7, 2009

Menata hati

marah-marah diblog pantes ga seh?
kalau marah diblog sendiri aku rasa ga masalah,bukankah itu hak kita untuk menulis apapun diblog kita..yah emang seh...sepertinya ga lucu kok marah dirymah sendiri kenapa enggak dirumah orang yang kita tuju?
tapi sepertinya kita harus melihat definisi dari marah karena marah bisa saja kita artikan sebagai sebuah teguran,hinaan,pelecehan atau sebuah nasehat.nah terkadang yang menjadi masalah adalah ketika kita "marah" yang dalam artian lain..yaitu marah dikarenakan suatu hal yang belom tentu ditujukan kepada kita.

menurut saya bila kita marah-marah diblog kita sendiri yang ditujukan kepada suatu link blog...nah itu marah yang mungkin benar2 menunjukkan kemarahannya tapi bila tidak ada link yang mengarah kepada suatu blog apa mungkin bisa dikatakan suatu kemarahan kepada seseorang atau pihak tertentu?

hal ini kita kudu jeli melihat suatu situasi,jangan dikarenakan tidak ada link,seolah-olah kita menuduh semua blogger adalah sama seperti yang kita tulis..
suatu kebodohan bila kita punya pendapat seperti itu..

dengan demikian bila seorang kyai,ulama,pendeta atau seorang rahib berpidato apakah itu sama dengan menghujat semua orang?menyamakan semua orang adalah pendosa?
lalu apa dunk fungsi dari dakwah?kalao untuk hal itu saja sudah dikatakan menghujat semua orang...

semisal ada sebuah tulisan atau pembicaraan kemudian membuat marah dan tersinggung seseorang maka yang tersinggung menurut Aa' gym harusnya bersyukur karena sudah diingatkan secara tidak langsung bukan malah menuduh bahwa yang berbicara tersebut adalah seorang pengecut atau apalah istilahnya...

apakah benar sebuah pernyataan itu ditujukan kepada kita ataukah tidak..tapi bila tidak ada link yang mengarah kepada kita...ngapain marah-marah?
apakah benar tulisan itu benar-benar ditujukan kepada kita?

sikap berfikiran positif harus lebih diutamakan bukan malah menuduh bahwa dengan menulis tanpa sebuah link adalah sebuah tindakan pengecut..bukan..bila anda merasa tersinggung malah seharusnya anda instropeksi,melihat kepada diri sendiri..dan seandainya benar anda tergugah hatinya,maka bersyukurlah karena itu mungkin adalah petunjuk dari ALLAH..
sikap berpandangan positif terhadap sebuah tulisan atau sebuah pembicaraan yang bersifat negatif harus disikapi terlebih dahulu dengan pikiran positif,bila yang selalu dalam pola pikiran anda bersifat negatif terus maka yang terjadi adalah sesaknya dada kita,sumpeknya pikiran kita.

Seorang da'i bicara tentang dosa seorang pembunuh dan diantara para jama'ah kebetulan terdapat seorang pembunuh,apakah kemudian pembunuh tersebut berhak marah?tidak karena belum tentu sang kyai tersebut tahu bahwa diantara jama'ahnya itu terdapat seorang pembunuh...

fikiran positif akan menambah lapang dada kita,sehingga semua bisa dilihat dari sudut pandang pandang yang menyenangkan,
dalam suatu hadist rasul penah menyatakan "la ta'dzobh" artinya : jangan marah
disini bisa kita rtikan bahwa masnuisa itu jangan didahului dengan emosi,karena bila dalam semua urusan yang didepankan adalah emosi maka akibatnya adalah kehancuran atau kesia-kesian.
kontrolah emosi anda..insyaALLLAH semua akan brjalan dengan baik

1 comments:

Syamsul Alam said...

Yeah.... mengontrol yang ada di hati sendiri adalah cara terbaik mengontrol yang ada di hati orang. Huheuehuehue.....

Mampir mas Didi... kangen aku kan? hehehehe....

Post a Comment

koment bisa berupa kritik,membangun,sopan,dan ga ada sara,